BMKG: Udara Malam di Sumbar Akan Lebih Buruk

PADANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, Padang Pariaman, menyatakan kualitas udara pada Sabtu, 14 September 2019 di Sumatra Barat masih buruk, dan menyarankan supaya warga mengurangi aktivitas di luar ruangan.

“Menurut perkiraan kualitas udara hingga malam nanti mulai 20.00 WIB sampai 22.00 WIB, akan lebih buruk lagi,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha, di Padang, Sabtu (14/9/2019).

Pada waktu tersebut, polusi cenderung lebih pekat karena atmosfer dalam keadaan stabil, sehingga polutan terperangkap di permukaan, sementara pada siang hari atmosfer tidak stabil, sehingga dapat membawa polutan ke lapisan yang lebih tinggi.

Ia juga menyarankan, supaya tidak ke luar rumah terutama di malam hari, namun bila terpaksa ke luar rumah, ia menganjurkan supaya menggunakan masker.

“Selain itu, banyak mengonsumsi air putih dan buah-buahan untuk menghindari dehidrasi dan segera ke dokter, bila mengalami gangguan kesehatan,” ujar dia.

Ia juga mengatakan, untuk saat ini jarak pandang di Sumbar hanya mencapai 5 sampai 7 kilometer.

Selain itu, arah penyebaran asap yang bersumber dari Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara menyebar ke arah Timur Laut.

Berdasarkan citra satelit Himawari-8 Rainfall Potensial pada 14 September 2019, menunjukkan tidak terdapat potensi hujan di wilayah Sumbar.

Berdasarkan Analisa Parameter Cuaca, potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan atau lahan hingga tiga hari ke depan hampir di seluruh wilayah Sumbar, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Tanah Datar, Pasaman, Limapuluh Kota, Agam, Kabupaten Solok, Pariaman, Sawahlunto, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, dan Solok Selatan.

Lihat juga...