Dokter di Lanny Jaya Bertahan untuk Melayani Warga
JAYAPURA – Dokter-dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya, memilih bertahan untuk melayani warga setempat.
Kejadian tewasnya rekan sejawat mereka, dr. Soeko Marsetiyo dalam aksi demonstrasi yang diwarnai kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9/2019), sempat menimbulkan kekhawatiran. Utamanya, mengenai keselamatan dokter yang bertugas di wilayah Papua.
Kabupaten Lanny Jaya berdekatan dengan Wamena. Perjalanan dari Lanny Jaya ke Wamena menggunakan kendaraan melalui jalan darat memakan waktu tiga jam lebih. “Dokter-dokter yang bertugas di RSUD Lanny Jaya, mereka tidak pulang dan tetap tinggal melayani masyarakat di sini,” kata Direktur RSUD Tiom, dr Nataniel Imanuel Hadi, Sabtu (28/9/2019).
dr Nataniel mengaku bersyukur, karena memiliki dokter yang berkualitas, dan berdedikasi. “Sangat luar biasa, sehingga tetap memilih untuk tinggal di sini dan melayani masyarakat di sini,” tambahnya.
Ada sepuluh dokter umum, dan tiga dokter spesialis yang bertugas di Lanny Jaya. RSUD Tiom, mengirim satu dokter spesialis bedah ke Wamena, untuk membantu menangani korban demonstrasi atas permintaan RSUD Wamena.
Menurutnya, setelah aksi demonstrasi rusuh di Wamena, rumah sakit di daerah pegunungan saling membantu untuk melayani pasien. “Karena memang RSUD Wamena membutuhkan seorang dokter spesialis bedah, jadi kami memperbantukan seorang dokter spesialis bedah di RSUD Wamena,” jelasnya
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya mengungsikan tenaga pendidik dari delapan distrik terjauh di wilayahnya untuk sementara waktu, guna menghindari dampak aksi-aksi bernuansa anarki yang mungkin terjadi menyusul kerusuhan di Wamena. “Selain tenaga pendidik, kami juga menarik tenaga medis di empat distrik terjauh yakni Poga, Dimba, Gamelia, dan Melagineri,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Christian Sohilait. (Ant)