Gangguan Isi Ulang Saldo e-Money Akibatkan Operator Kapal Merugi
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Gangguan sistem isi ulang saldo uang elektronik berdampak buruk bagi sejumlah kendaraan dan juga operator kapal di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Akibat terganggunya pelayanan top up di pintu masuk pelabuhan Bakauheni pada Kamis (5/9) hingga Jumat dini hari (6/9) mengakibatkan sejumlah operator merugi sekitar 50 persen dari kondisi normal.
Hal tersebut disampaikan Warsa, kepala Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (DPC Gapasdap). Terhambatnya top up membuat Gapasdap dan ASDP Bakauheni menerapkan pembelian tiket manual.
Penerapan pembelian tiket manual di pintu masuk pelabuhan Bakauheni dilakukan secara fleksibel. Selama ini kartu uang elektronik untuk pembelian tiket disediakan oleh sejumlah provider yang bekerjasama dengan bank pemerintah. Namun provider yang menjual kartu uang elektronik perdana dan topup sebagian memiliki saldo yang tidak cukup.
“Hasil evaluasi dan koordinasi kami setelah pekan ini ada kejadian hambatan topup hanya ada beberapa provider dan bank, artinya ini menjadi catatan sekaligus evaluasi sehingga Gapasdap telah bersurat kepada bank agar menambah saldo kepada provider,” terang Warsa saat dikonfirmasi Cendana News, Senin (9/9/2019)
Warsa menyebut poin yang disampaikan kepada pihak bank diantaranya agar provider bisa diberi saldo yang cukup. Selain itu dengan pemberlakuan pembayaran nontunai (cashless) pihak bank diminta menyediakan tambahan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di dekat pintu penjualan tiket. Fungsi ATM diakuinya untuk pengisian saldo sekaligus setor uang tunai.