Indonesia Seriusi Potensi Kerja Sama Makau

MAKAU – Indonesia mulai serius menggarap berbagai potensi yang bisa dikerjasamakan dengan Makau, melalui Festival Kuliner dan Budaya Nusantara yang digelar di Taipa House Museum pada 20-22 September 2019.

“Kita ingin meningkatkan jumlah wisatawan dari Makau. Selama ini jumlahnya cukup kecil, kurang dari seribu orang Makau yang ke Indonesia,” kata Pelaksana Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong dan Makau, Mandala S Purba, di Makau, Minggu (22/9/2019).

Dia menampik anggapan, bahwa festival yang pertama kali digelar di Makau itu atas pertimbangan situasi politik di Hong Kong yang tidak menentu, setelah diguncang beberapa kali aksi massa prodemokrasi.

“Tidak ada (anggapan) itu. Ini program sudah lama digagas oleh sponsor-sponsor kita. Dan, tahun ini baru bisa terlakswana. Jadi, bukan karena ada alasan Hong Kong,” ucapnya.

Menurut dia, hubungan dagang dan investasi dengan kota berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu sangat sedikit. “Ada ekspor perhiasan kita ke sini, tapi jumlahnya juga tidak banyak,” ujarnya.

Di Makau terdapat sekitar 5.000 buruh migran asal Indonesia dan tentu terdapat beberapa warung penjual makanan khas Indonesia, seperti halnya di Hong Kong yang juga terdapat sekitar 174.000 buruh migran.

Sementara itu, Mandala juga mematok target realistis dalam menjaring wisatawan asal Hong Kong sejak kota itu beberapa kali diguncang oleh aksi massa prodemokrasi.

“Pada sales mission beberapa waktu lalu, kita menargetkan kunjungan wisatawan dari Hong Kong sebanyak 100 ribu orang. Tapi mungkin karena situasi saat ini, jadi agak terkendala sedikit karena orang Hong Kong yang mau bepergian agak mikir sekarang,” ujarnya.

Lihat juga...