Jateng Terapkan Sinergi Antar-OPD Entaskan Kemiskinan

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan, bahwa program pengentasan kemiskinan dengan sinergi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) lebih efektif, sekaligus menjadi bagian dari pelaksanaan reformasi birokrasi.

“Untuk pelaksanaan pengentasan kemiskinan bersinergi antar-OPD, Pemprov Jateng sudah membuat buku pedomannya,” katanya, di Semarang, Jumat (6/9/2019).

Menurut Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, dengan saling bersinergi, maka semua OPD mendapat bagian untuk berkontribusi mengentaskan kemiskinan, sehingga upaya pengentasan kemiskinan maupun pemberdayaan masyarakatnya lebih bisa dirasakan dampaknya.

“Biasanya, pemerintah itu ego sektoralnya tinggi, contohnya Dinas Pendidikan yang diurusi hanya bidang pendidikan saja, Dinas Perakim, ya perumahan saja pokoknya. Itu yang kemudian kita reformasi,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tercatat sebanyak 1.093.220 jiwa yang masuk kategori warga miskin telah dientaskan Pemprov Jateng pada periode Maret 2014 hingga Maret 2019.

Penurunan angka kemiskinan di Jateng tersebut selalu tinggi setiap tahunnya, bahkan pada 2018, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan penurunan angka kemiskinan terbaik secara nasional.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur, menambahkan, untuk percepatan pengentasan kemiskinan, per 2018 Pemprov Jateng menggerakkan program satu perangkat daerah satu desa binaan/dampingan.

Biro Kesra merupakan salah satu OPD yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan tersebut, khususnya di Desa Banjarsari Kecamatan Bobotsari. (Ant)

Lihat juga...