Jumlah Lahan Terlantar di Pesisir Selatan Mencapai Puluhan Ribu Hektare

Editor: Mahadeva

Kasi Penyuluhan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Syafrianto/Foto: Ist/ M Noli Hendra

Dari 15 kecamatan yang ada di Pesisir Selatan, Kecamatan Bayang merupakan kecamatan yang sedikit lahan tidur yang bisa dioptimalisasi, hanya seluas 1.062 hektare. “Di kecamatan ini, potensi optimalisasi lahan hanya pada jenis karet, kakao, kelapa, pala, gambir, kopi dan cengkeh. Sedangkan kecamatan yang memiliki lahan tidur terluas yang bisa dioptimalisasi adalah kecamatan Basa Ampek Balai Tapan,” tuturnya.

Di kecamatan tersebut, luas lahan yang bisa dioptimalisasi mencapai 10.347 hektare. Jenis tanaman yang dapat dikembangkan diantaranya, kelapa sawit seluas 6.544 hektare, karet 2.460 hektare, kakao 500 hektare, kelapa 155 hektare, gambir 332 hektare, nilam 35 hektare, kopi 300 hektare dan cengkeh 21 hektare.

Kasi Penyuluhan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Syafrianto, mengatakan, untuk lahan tadah hujan ada seluas 8.148 hektare. Keberadaanya, tersebar di 13 kecamatan. Lahan-lahan tersebut, saat ini sedang diupayakan untuk mendapatkan jaringan irigasi. Petani diminta mengolah lahan tadah hujan agar tetap produktif, misalnya dengan menanam jagung yang bisa menjadi bahan pangan alternatif di lahan tidur. Jagung memiliki pangsa pasar yang jelas, dan kestabilan harga cukup terjamin.

“Komoditi jagung merupakan salah satu produk tanaman pangan unggulan di Pesisir Selatan setelah padi.  Kita bertekad, Pesisir Selatan menjadi sentra jagung nomor satu di Sumbar. Hal itu, didasari potensi lahan yang tersedia dan kemauan para petani menggarap lahan untuk ditanami,” pungkasnya.

Lihat juga...