Kabut Asap Mengancam, Warga Balikpapan Diminta Hindari Aktivitas Luar Rumah
Editor: Mahadeva
BALIKPAPAN – Hujan di Balikpapan diprediksikan baru akan turun dua bulan ke depan. Hal tersebut sesuai hasik prediksi dari Badan Meterorologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan.
Dengan prediksi tersebut, masyarakat diimbau tidak membakar lahan, yang bisa menyebabkan kebakaran. Kepala BMKG Balikpapan, Ibnu Sulityono, mengungkapkan, dalam satu hingga dua bulan ke depan, musim kemarau masih akan terjadi di daerah tersebut. “Karena kini sudah memasuki musim kering yang kemungkinan sampai akhir Oktober atau awal November nanti, maka masyarakat diminta untuk hati-hati,” ucapnya, Senin (16/9/2019).
Dari data di BMKG, Kabupaten Paser sudah dua bulan tidak turun hujan. Sedangkan Kota Samarinda, masih ada turun hujan, meski intensitasnya rendah. Untuk itu, warga tetap diminta menggunakan masker. Nelayan tradisional yang mencari ikan di kawasan Teluk Balikpapan, diminta juga untuk berhati-hati. Hal itu mempertimbangkan, ombak mencapai ketinggian 1,25 meter, sementara kecepatan angin di atas rata-rata 15 knot.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim, Suyitno, menjelaskan, hasil pemantauan BMKG, kabut asap di Samarinda masih dalam kondisi aman. Indeks standar pencemaran udara (ISPU) antara 50 hingga 150 microgram. “Artinya masih katagori aman. Walaupun asap sudah mulai terlihat di udara, terutama pada sore hari. Namun masyarakat, jika tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya menghindari aktivitas di luar rumah. Kalau berkendaraan sebaiknya menggunakan masker,” tandasnya.