Kampung Siaga Bencana, Kurangi Risiko Kebencanaan Wilayah
SURABAYA — Jambore Taruna Siaga Bencana (Tagana) 2019 yang digelar di Jawa Timur turut melibatkan masyarakat melalui sejumlah kegiatan untuk mengurangi risiko bencana di wilayah setempat.
“Di antaranya mendirikan Kampung Siaga Bencana dan menyelenggarakan kegiatan Tagana Masuk Sekolah serentak di kota dan kabupaten se-Jatim,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai pembukaan Jambore Tagana di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu malam (25/9/2019).
Tagana merupakan relawan kemanusiaan berbasis masyarakat di bawah koordinasi Kementerian Sosial yang berdiri sejak 2004 dan telah menjadi bagian penting dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
Jambore Tagana sekaligus kegiatan Bakti Sosial Tagana Nasional digelar mulai 25 hingga 28 September 2019, dilaksanakan di tiga titik di Kabupaten Pasuruan, yaitu di Graha Wilwatikta Kecamatan Pandaan, Danau Ranu Grati Kecamatan Grati, dan Lautan Pasir Taman Nasional Gunung Bromo.
Selama sepekan ini, Jatim kedatangan sekitar 350 personel Tagana dari 34 provinsi, perwakilan Pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) se-Jatim, relawan-relawan kemanusiaan, delegasi negara-negara ASEAN dan 1.600 personel Tagana Jatim.
Gubernur Khofifah menyampaikan rasa bangganya sekaligus berterima kasih karena Jatim dipercaya sebagai tuan rumah dan berharap seluruh rangkaian kegiatan berlangsung sukses serta lancar.
“Pada momentum Jambore kali ini saya mengajak semua pihak untuk turun tangan menjaga alam sekaligus tanggap bencana sehingga kita terhindar dari risiko bencana,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, di 38 kabupaten dan kota terdapat 664 kecamatan dengan 2.742 desa yang masuk kategori rawan bencana.