Kekeringan, Warga Sikka Antre Air Sejak Subuh

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Kekeringan yang berkepanjangan membuat debit air di mata air berkurang drastis. Hal ini juga dialami warga desa Nangatobong, kecamatan Waigete, kabupaten Sikka, NTT yang harus antre untuk mendapatkan air bersih.

Pipa air pun dibuka krannya agar air bisa mengalir lebih besar. Meski begitu, untuk mengisi jeriken ukuran 5 liter saja butuh waktu beberapa menit. Warga pun terpaksa antre berjam-jam.

“Untuk dapat air bersih kita harus antre berjam-jam. Bahkan ada yang antre sejak jam 2 malam agar bisa dapat air,” kata Irene Sidok, warga desa Nangatobong, kecamatan Waigete, kabupaten Sikka, NTT, Rabu (25/9/2019).

Irene Sidok (kiri) dan Sisilia Kurniawati, warga dusun Wairhang, desa Nangatobong, kecamatan Waigete, kabupaten Sikka, NTT yang selalu mengantre air bersama warga lainnya, Rabu (25/9/2019) – Foto: Ebed de Rosary

Dikatakan Irene, ada 3 RT dan ratusan Kepala Keluarga (KK) di wilayah mereka yang harus antre air. Sempat ada perhatian pemerintah dan dibangun oleh Pansimas tetapi air tidak mengalir di kran-kran dan bak air pun kosong.

“Air sangat dibutuhkan dan kurang tetapi dengan mengalir sedikit tentu bisa membantu kami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,” katanya.

Setiap rumah kata Irene, mengambil 10 jeriken ukuran 5 liter dan antrenya berjam-jam. Satu dusun di desa Nagatobong di bagian timur masih bagus, namun dusun di bagian barat setiap tahun selalu kesulitan air.

Sisislia Kurniawati, warga lainnya menambahkan, sudah hampir 10 tahun kondisi ini dialami warga. Mata air berasal dari pegunungan namun saat musim kemarau debitnya berkurang drastis.

Lihat juga...