Masyarakat Indonesia Ingin Pengembangan EBT
Editor: Mahadeva
Sebagai contoh, kebutuhan Indonesia akan pasokan minyak adalah 1,5 juta barrel per-hari. Sementara produksi Indonesia sendiri hanya 800 ribu barrel per-hari. “Untuk memenuhi kebutuhan ini kita impor. Bayangkan kalau terjadi gangguan distribusi. Karena itu kita membutuhkan EBT sebagai alternatif energi,” urai Harris.
Pemerintah disebutnya, sudah berkomitmen untuk menuju energi ramah lingkungan. Salah satunya melakukan kerjasama bilateral dengan Swiss, untuk menyusun kurikulum EBT guna pengajaran di tingkat SMK dan Politeknik. “Yang pasti masyarakat harus mengerti, kalau memang tidak bisa menghentikan energi fosil secara tiba-tiba. Tapi pemerintah sudah mempersiapkan semuanya untuk mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen di tahun 2045,” pungkasnya.