Musim Panen Udang, Permintaan Es Balok Meningkat

Editor: Mahadeva

Satu balok es dijual Rp35.000. Sementara upah menggiling Rp5.000. Rata rata petambak dalam sekali panen membeli dua hingga empat balok es sesuai kebutuhan. Dalam sepekan, Herman yang mendapatkan pasokan es balok dari pabrik di wilayah Kalianda, mendapatkan kiriman 80 hingga 90 balok es.

Pemilik usaha penjualan es lain, Rudi, warga Muara Piluk menyebut, es balok didatangkan dari Banten. 50 balok es dikirim dengan kendaraan ekspedisi pisang. “Permintaan banyak berasal dari nelayan bagan congkel, bagan apung dan nelayan pancing untuk menjaga kesegaran ikan,” tuturnya.

Satu balok es dijual oleh Rudi Rp30.000. Rata-rata kebutuhan satu perahu adalah dua balok es. Sebagian es dibawa oleh pengepul udang vaname, yang akan membeli udang dari petambak. Udin, pengepul udang menyebut, es balok untuk upaya pengawetan udang. Penggunaan es karena belum adanya mobil coldstorage. Pada masa panen di wilayah Bakauheni, Udin membutuhkan empat balok es. “Es bisa mencegah udang membusuk karena setelah proses penimbangan es masuk coolbox dan dikirim ke Jakarta dan Banten,” pungkas Udin.

Lihat juga...