Nelayan Lamsel Swadaya Buat Tambatan Perahu

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Harapan masyarakat nelayan Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni,Lampung Selatan (Lamsel) agar dapat memiliki lokasi tambatan perahu, segera akan terealisasi. Secara swadaya, warga yang berprofesi sebagai nelayan tersebut membangun tambatan perahu.

Marjaya,salah satu pemilik perahu di pantai Minang Rua, menyebut sebagian perahu, bagan apung milik nelayan rusak akibat tsunami pada 22 Desember 2018.

Pantai yang langsung berhadapan dengan laut lepas tanpa ada lokasi tambatan perahu, membuat gelombang menerjang alat tangkap milik nelayan. Selain itu, lokasi tambat perahu nelayan berdekatan dengan kawasan wisata pantai Minang Rua.

Berkat swadaya dan kesepakatan sejumlah nelayan, pembuatan lokasi tambat perahu mulai dibuat pada September ini.

Marjaya, salah satu pemilik perahu di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan. -Foto: Henk Widi

Harapan nelayan mendapatkan lokasi tambat atau dermaga bagi nelayan, menurut Marjaya, sudah diusulkan pada pihak terkait. Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan yang kini menjadi Dinas Perikanan. Usulan ke Komisi D DPRD Lamsel yang membidangi kesejahteraan masyarakat juga sudah disampaikan sejak beberapa tahun silam. Terbatasnya anggaran membuat harapan nelayan belum terealisasi.

“Kini secara perlahan, dengan adanya niat untuk memajukan sektor kelautan bagi nelayan tangkap, pembuatan lokasi tambat perahu mulai berlangsung untuk selanjutnya ada bantuan pemerintah,” ungkap Marjaya, salah satu pemilik perahu di Desa Kelawi, saat ditemui Cendana News, Kamis (26/9/2019).

Pembuatan lokasi tambat perahu sangat penting, terutama saat kondisi cuaca buruk. Sebab, pantai Minang Rua yang ada di Selat Sunda berhadapan dengan Samudra Hindia pada saat musim angin Barat berpotensi gelombang tinggi dan bisa merusak perahu.

Lihat juga...