Pantai Tanjung Tuha Bakauheni Makin Menarik

Editor: Koko Triarko

Tracking mangrove bantuan KKP tersebut dibuat dengan kayu medang sepanjang 700 meter, lebar 1,2 meter. Tracking yang berada di antara pohon mangrove jenis sentigi, ketapang dan bakau, telihat sejuk. Proses pengerjaan dilakukan oleh masyarakat, petugas KKP serta pengelola yang merupakan bagian Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tanjung Tuha Pasir Putih.

Tracking mangrove dilengkapi dengan saung dan ada lukisan tiga dimensi yang mulai banyak dikunjungi menjadi spot berfoto kekinian bagi wisatawan,” ungkap Eko Prapto.

Meski belum diresmikan karena dalam tahap penyempurnaan, sejumlah wahana 80 persen sudah jadi. Penyempurnaan yang dilakukan oleh seniman, di antaranya pembuatan lukisan tiga dimensi pada jembatan keberuntungan.

Jembatan keberuntungan merupakan pintu gerbang masuk kawasan wisata mangrove. Jembatan tersebut membentang di atas sungai yang langsung bermuara ke laut.

Sebagai daya tarik, lukisan tiga dimensi seolah wisatawan melintasi jembatan papan menjadi sensasi saat berjalan di atasnya. Setelah melintasi jembatan keberuntungan. Wisatawan akan disambut jajaran rimbunnya pohon setigi, mangrove, kelapa, kemiri laut dan cemara. Selanjutnya, wisatawan bisa mengabadikan momen di jembatan cinta dengan dua saung berpemandangan menarik Selat Sunda.

Wahana jembatan terbuat dari kayu dan bambu yang dikenal dengan jembatan cinta, menjadi spot menarik berfoto dengan latar belakang Selat Sunda di objek wisata pantai Tanjung Tuha, Pasir Putih, Bakauheni, Lampung Selatan. -Foto: Henk Widi

Sejumlah wahana baru diprediksi sudah bisa digunakan pada akhir September. Penyempurnaan spot-spot baru menjadi bagian daya dukung bagi pariwisata, di antaranya atraksi, amenitas dan aksebilitas (3A).

Lihat juga...