Pembukaan Jalur Penyeberangan Badas-Surabaya, Dorong Geliat Perekonomian
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MATARAM – Untuk mendukung dan semakin memperlancar konektivitas masyarakat termasuk wisatawan dari dan menuju Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya melalui jalur laut, Pemprov NTB membuka jalur penyeberangan Badas Sumbawa-Surabaya.
“Selain antar negara melalui pembukaan jalur penerbangan, kita ingin konektivitas antar wilayah juga bisa semakin dipermudah, melalui pembukaan jalur transportasi laut Badas-Surabaya,” kata Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windiya, Jumat (27/9/2019).

Dengan konektivitas tersebut, selain memudahkan lalu lintas masyarakat melakukan aktivitas penyeberangan, juga diharapkan bisa mendorong geliat perekonomian, termasuk bisa lebih hemat dari sisi biaya angkut logistik, sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kesenjangan harga antara pulau Jawa dengan luar Jawa, khususnya di wilayah NTB.
Menurutnya, banyak hasil pertanian seperti jagung termasuk ternak yang dihasilkan masyarakat Pulau Sumbawa bisa langsung dijual dan ditransaksikan, tanpa harus melalui jalur distribusi panjang seperti yang terjadi selama ini.
Sedangkan dari sisi jalan raya, kata Bayu, juga dapat mengurangi laju kerusakan jalan raya, khususnya pada jalur jalan utama Kayangan-Mataram. Kehadiran Long Distance Ferry (LDF) ini, sekaligus dapat mengurai kepadatan lalu lintas di jalan raya, sehingga waktu tempuh bisa dipercepat.
“Kalau tahun 2011 silam, waktu tempuh Mataram-Kayangan hanya 1,5 jam, namun saat ini seiring dengan peningkatan kepadatan arus lalu lintas di jalur utama itu, maka waktu tempuh bisa lebih 3,5 jam. Pembukaan jalur penyeberangan Badas – Surabaya bisa jadi alternatif bagi masyarakat, khususnya masyarakat Pulau Sumbawa,” terang Bayu.