Pembukaan Jalur Penyeberangan Badas-Surabaya, Dorong Geliat Perekonomian

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Dikatakan, Pelabuhan Badas merupakan pintu gerbang menuju Pulau Moyo. Kemudian untuk melanjutkan perjalanan ke sejumlah destinasi wisata Sumbawa, telah tersedia fasilitas angkutan kapal cepat (fast boat) yang akan mengantar langsung wisatawan yang hendak liburan.

Dengan KMP Ferry Swarna Bahtera, maka pelayaran dari Surabaya menuju Badas Sumbawa hanya ditempuh dalam waktu 27 jam hingga 30 jam saja. Keuntungan lainnya, dari sisi biaya jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan ongkos transportasi darat atau udara.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa konektivitas dan mobilitas adalah dua hal yang tak terpisahkan dalam mendorong geliat perekonomian masyarakat. Juga merupakan sebuah prasyarat untuk mewujudkan percepatan pembangunan di segala bidang.

Konektivitas juga merupakan pondasi dari industrialisasi yang bertumpu pada sektor pertanian dalam arti luas, kepariwisataan dan UMKM dengan beragam industri turunannya yang ikut bergerak cepat.

Dibukanya rute pelayaran Badas-Surabaya (PP) menurut Zul, tidak hanya akan memperlancar arus barang dan orang dari Sumbawa ke Jawa dan sebaliknya. Tetapi juga membuka akses pertumbuhan yang lebih cepat pada kawasan-kawasan potensial dan produktif.

Termasuk sektor pariwisata, utamanya pada destinasi-destinasi strategis, seperti gili-gili atau pulau kecil di kawasan Samota.

Wisatawan dan pebisnis juga akan dapat merencanakan perjalanan wisatanya atau bisnisnya langsung ke Sumbawa, menikmati beragam keindahan alam dan pesona taman laut, Moyo, teluk Saleh dan biosfer Tambora yang luar biasa.

Lihat juga...