Petani Mete di Sikka Gagal Panen
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Hujan yang tidak turun saat tanaman jambu mete berbunga hingga mengeluarkan buah, menyebabkan hasil panen mete menurun drastis. Petani pun terancam gagal panen akibat mete banyak yang tidak berbunga.
“Hasil panen mete tahun ini lebih parah dibandingkan tahun lalu. Saat hendak berbunga, tidak ada hujan sama sekali, bahkan hingga mete berbuah,” kata Philipus Pili, warga Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (2/9/2019).
Menurutnya, banyak tanaman mete di Desa Runut dan Watudiran tidak berbuah sama sekali. Setelah berbunga lebat, bunga mete akhirnya jatuh dan tidak bisa berbuah, karena cuaca terlalu panas.
“Ada juga yang bebuah, tetapi buahnya kecil-kecil dan tidak bisa dijual. Ini yang membuat para petani malas membersihkan kebun mete, karena hujan tidak kunjung turun,” sebutnya.
Bernadus Brebo, petani mete lainnya di Desa Wairterang, mengatakan hal yang sama.
“Sampai sekarang, pun hujan tidak pernah turun. Para petani sudah mulai membersihkan kebun untuk persiapan musim tanam di akhir bulan November atau awal Desember,” tuturnya.
Menurut Bernadus, petani masih bisa mendapatkan hasil panen jagung dan padi yang hasilnya lumayan bagus. Selain itu, tanaman kacang hijau dan kacang tanah pun hasilnya lumayan.
“Saat cuaca tidak menentu seperti sekarang ini, mete tidak bisa dijadikan andalan. Banyak petani yang mulai frustasi dan ingin menebang tanaman mete mereka, karena hasil panen terus menurun setiap tahunnya,” terangnya.