Petani Pisang di Lamsel Merugi Imbas Layu Fusarium

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Sejumlah petani pembudidaya buah pisang di Lampung Selatan (Lamsel) merugi imbas hama layu fusarium. Ratusan tanaman hanya bisa dipanen beberapa tandan dan sisanya dengan kondisi buah membusuk terserang penyakit.

Iman, petani di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan menyebut hama layu fusarium membuat buah pisang miliknya tidak laku dijual.

“Penyakit ditandai dengan daun layu, kering, bagian tandan dan buah busuk. Meski kondisi bagian luar terlihat mulus, akibat penyakit buah menjadi kering sebelum panen,” sebutnya saat ditemui Cendana News, Senin (16/9/2019).

Ciri khas buah terinfeksi jamur Fusarium Oxysphorum menurut Iman saat buah dibelah memiliki bercak hitam dan dipastikan tidak akan bisa matang sempurna. Secara kasat mata serangan hama tersebut terlihat semua daun menguning dan layu. Sementara yang rentan terkena layu fusarium jenis kepok, ambon lumut, rajabulu, barlin.

“Solusi mengatasinya dengan membersihkan lahan dan menaburkan zat kapur atau dengan membakar tanaman untuk memusnahkan tanaman pisang terinfeksi agar tidak menular ke tanaman lain,” ungkap Iman.

Pada kondisi normal ia bisa menjual sekitar 30 hingga 50 tandan dua pekan sekali. Namun imbas layu fusarium semua buah pisang miliknya tidak laku dijual dan merugi ratusan ribu per dua pekan.

Tanaman pisang milik Iman,warga Kelaten dimusnahkan dengan cara dibakar menghindari tanaman pisang terkena layu fusarium menular ke tanaman lain, Senin (16/9/2019). Foto: Henk Widi

Penularan layu fusarium menurutnya semakin cepat imbas angin dan kondisi kebun yang tidak bersih. Upaya pembersihan saat kemarau dilakukan dengan pembakaran untuk mencegah penularan ke pohonyang sehat. Butuh proses satu bulan lebih tanaman pisang pulih dengan melakukan tambahan pemberian pupuk.

Lihat juga...