Petugas Damkar Cidera, Pemprov DKI Menimbang Jalur Hukum

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Mengenai petugas kami, sesuai catatan itu satu mobil ada tiga orang, satu dokter, satu paramedik, satu pengemudi, dan kaca-kaca memang pecah akibat lemparan batu, dan petugas kita ada yang terluka, sopir, kemudian mendapatkan pelayanan medis di klinik Polda Metro Jaya dini hari tadi,” tandas Anies.

Terpenting petugas ambulans, kata Anies, sudah mengikuti dan bekerja berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

“Tapi intinya adalah saya selalu katakan pada seluruh petugas kita yang dikirim bahwa anda bekerja atas nama negara. Saya percaya ambulans kita mengikuti SOP dan sudah dilakukan dari kemarin dan ini bukan hal yang baru kita mengikuti SOP. Sudah bertahun-tahun,” ujarnya.

Untuk itu, Anies meminta agar masyarakat tidak terpengaruh oleh berita yang belum terkonfirmasi. Karena menurut Anies, banyak hal di lapangan yang mungkin tidak terekspose dan menjadi sumber miskomunikasi.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, meminta klarifikasi dan rehabilitasi nama baik Pemprov terkait kabar keterlibatan ambulans dalam aksi demo pelajar yang berujung anarkistis kemarin. Kabar itu sebelumnya viral di media sosial.

“Kami minta agar rehabilitasi nama baik institusi Pemprov DKI Jakarta termasuk jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Keempat, perlu adanya klarifikasi dari pihak kepolisian atas pemberitaan dan kabar dari media sosial,” kata Widya, di Jakarta, Kamis 26 September, kemarin.

Widya meyakinkan, kabar ada batu dan bensin itu bohong. Hal itu dibuktikan dari proses klarifikasi oleh polisi terhadap petugas ambulans serta pelaku. Atas dasar itu, Widya mewakili Dinas Kesehatan Pemprov meminta polisi mengklarifikasi kabar bohong itu.

Lihat juga...