Ratusan Hektare Lahan Pertanian Pangan di Lebak Gagal Panen
LEBAK – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mencatat, lahan seluas 425 hektare di daerahnya dilaporkan gagal panen.
Kondisi tersebut sebagai ekses dari kemarau panjang yang menyebabkan terjadi kekeringan. “Semua areal tanaman pangan yang gagal panen itu tak memiliki sumber air permukaan,” kata Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Distanbun Kabupaten Lebak, Itan Octarianto, di Lebak, Senin (16/9/2019).
Kendati demikian, pemerintah daerah setempat menjamin ketersediaan pangan relatif cukup. Kondisi tersebut tidak akan menyebabkan kerawanan pangan. Dampak dari kemarau panjang terhadap areal tanaman pangan yang dilaporkan gagal panen, dinilainya relatif kecil.
Dari seluas 425 hektare itu, di antaranya tanaman padi sawah 314 hektare dan sisanya tanaman padi huma. Sedangkan, angka tanam hingga Agustus 2019, mencapai 35.000 hektare. Tanaman pangan yang gagal panen antara usia 30-40 hari setelah tanam (HST). “Kami menjamin stok pangan melimpah,karena dilakukan pompanisasi dengan menyedot air permukaan ke areal persawahan,” jelasnya.
Di awal Oktober mendatang, akan dilakukan gerakan percepatan tanaman pangan. Kegiatannya menyasar 200 hektare lebih di Blok Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar dan Blok Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas.
Percepatan tanam tersebut, dengan mengoptimalkan jaringan irigasi yang ada, untuk memenuhi ketersedian pasokan air ke areal persawahan. “Kami tetap melaksanakan percepatan tanam jika terdapat potensi sumber air permukaan,” jelasnya.
Asnawi (50), seorang petani Desa Sukamanah, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak mengatakan, akibat tanaman padi gagal panen Dia mengalami kerugian Rp10 juta untuk lahan seluas satu hektare. Diperkirakan petani lahan pertanian di wilayah itu seluas 30 hektare terancam gagal panen, karena debit sumber air permukaan kali Cidengdong menurun akibat kemarau itu. “Kita tidak bisa melaksanakan sistem pompa air untuk menyedot air permukaan kali Cidengdong ke areal persawahan,” pungkasnya. (Ant)