Sabuk Hijau Mangrove Jaga Ekosistem Kawasan Pesisir Bakauheni
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Ratusan hektare tambak udang putih atau vaname membentang di pesisir Bakauheni terlindung berkat adanya vegetasi mangrove. Benteng alami jenis ketapang, api api, prepek, sentigi dan tumbuhan pantai menjaga pesisir dari terjangan abrasi.
Samsul Arifin, petambak anggota kelompok pembudidaya (Pokda) Karya Mandiri menyebut sabuk hijau (greenbelt) terus dijaga oleh masyarakat karena memiliki manfaat ekologis dan ekonomis. Sisi ekologis menjaga pesisir Bakauheni dari resiko abrasi, puting beliung, gelombang bahkan tsunami.
Samsul Arifin menambahkan, mangrove memiliki peranan penting bagi ekosistem laut, biota laut berupa terumbu karang, udang, kepiting memiliki tempat untuk tumbuh dan berkembang biak.
“Manfaat ekologis lingkungan mangrove sangat terlihat dengan meningkatnya kualitas air pada kanal untuk budidaya udang vaname sistem tradisional,” ungkap Samsul Arifin saat ditemui Cendana News, Rabu (18/9/2019).
Pencegahan abrasi menurut Samsul Arifin sangat efektif. Sebab sejumlah tanaman mangrove jenis prepek memiliki akar napas yang mencegah terjangan gelombang. Sejumlah bibit jenis api api kembali ditanam pada sejumlah kanal alam mencegah longsor. Sebab pada kondisi pasang surut air laut potensi terjangan air bisa mengakibatkan kerusakan tanggul tambak.

Fungsinya yang penting bagi lingkungan juga diakui oleh Tiyono, salah satu petambak. Mendapat penyuluhan dari petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tiyono menyebut mangrove memiliki fungsi penting menjaga kualitas budidaya perikanan.