Tim Formula E Datang, Pemprov DKI Matangkan Penyelenggaraan Turnamen
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Bagi Jakarta ini adalah langkah untuk berada di orbit global, juga mendorong Jakarta melakukan transformasi karena masalah lingkungan hidup,” ujar Anies.
“Mobil dan motor punya efek terhadap polusi udara, untuk itu kampanye kendaraan ramah lingkungan sangat penting, salah satunya kendaraan listrik,” sambung Anies.
Menurut Anies, nantinya, acara balapan itu akan ditonton 140 negara melalui siaran live. Ada pun perkiraan untung yang diperoleh selama berputarnya acara tersebut mencapai lebih 78 juta euro atau setara Rp1,2 triliun.
Sementara Sekretaris DKI Jakarta, Saefullah, menambahkan, Pemprov DKI selalu mengagendakan pertemuan dengan stakeholders terkait untuk membahas persiapan Formula E. Dia meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mendukung penyelenggaraan acara tersebut.
“Kita rapat maraton dari kemarin. Formula E ini hajat pemerintah provinsi, jadi semua SKPD harus mendukung,” katanya di Balai Kota, Jakarta.
Formula E merupakan kompetisi paling elite balap mobil berbasis listrik. Lomba ini memerlukan lintasan 3 km yang akan menggunakan jalan raya.
Digagas pada 2012, Formula E pertama kali digelar di Beijing, China pada September 2014. Kejuaraan ini telah menjadi kalender resmi Federasi Otomotif Internasional (FIA).
Sebagai penyelenggara, DKI Jakarta telah mengajukan anggaran 20,79 juta poundsterling atau Rp360 miliar dalam rancangan APBD-P 2019 yang telah disepakati bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta. Uang ini akan dibayarkan pada FIA sebagai otoritas Formula E sebagai commitmen fee.
Pemprov DKI Jakarta juga mengajukan Rp900 miliar sebagai dana tambahan untuk menggelar Formula E dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Rancangan APBD 2020.