Usia Harapan Hidup Orang Indonesia, Meningkat
JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengemukakan, bahwa usia harapan hidup orang Indonesia makin meningkat hingga mencapai hampir rata-rata 71,4 tahun, berkat makin meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
“Jadi, usia harapan hidup itu kalau di Indonesia 62,65 tahun ditambah 8,83 tahun masa tidak produktif, jadi mencapai 71,48 tahun,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Cut Putri Arianie, dalam temu media yang digelar untuk memperingati Hari Jantung se-Dunia di Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Ia menjelaskan, rata-rata usia harapan hidup sampai 71,48 tahun itu terdiri atas masa produktif sampai 62,65 tahun, ditambah masa tidak produktif sekitar 8,83 tahun.
“HALE (heal adjusted life expectancy) orang Indonesia itu 62,65. Tapi 8,83 itu kehilangan hari produktif, karena disebabkan sakit. Rata-rata kita mengalami sakit sekitar 8,83 tahun dalam rentang masa hidup,” katanya.
Ia mengatakan, bahwa usia harapan hidup orang Indonesia masih di bawah harapan hidup orang Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Malaysia dan Vietnam.
Sementara itu, meskipun usia harapan hidup orang Indonesia makin meningkat, tetapi potensi terkena penyakit tidak menular juga makin meningkat.
Peningkatan itu, katanya, disebabkan Indonesia berada di masa transisi, yaitu transisi demografi dan transisi teknologi.
“Semua kemudahan ada di dalam genggaman tangan sekarang,” ujarnya.
Kemudahan sebagai dampak dari transisi teknologi tersebut, katanya, mendorong masyarakat untuk makin malas untuk bergerak.
“Mau naik kendaraan sudah makin mudah. Mau makan tinggal pesan, datang, membuat orang makin malas bergerak. Padahal, aktivitas fisik sangat diperlukan dalam pencegahan faktor risiko penyakit tidak menular yang angkanya juga dari tahun ke tahun terus meningkat,” demikian Cut Putri Arianie. (Ant)