Warga Berharap Ada Tindak Lanjut Festival Lamaholot
Editor: Koko Triarko
LARANTUKA – Setelah berlangsung selama dua hari di desa Bantala, kecamatan Lewolema, pada 11 dan 12 September 2019, dilanjutkan dengan sarasehan budaya di kota Larantuka, perayaan festival bergeser ke pulau Adonara.
Festival Lamaholot Nusa Tadon berlanjut lagi selama dua hari, pada 14 dan 15 September 2019, di desa Kiwangona, kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, kabupaten Flores.
Aloysius Duran Corebima, tokoh masyarakat Kiwangona, mengatakan, penyelenggaraan festival hendaknya bukan sekadar kegiatan seremonial.
“Kegiatan festival ini yang paling penting tindak lanjut, sebab tanpa itu kegiatan ini hanya sekadar seremonial saja. Kita semua berkeinginan pemerintah menjalankan tindak lanjutnya,” harap Aloysius, Sabtu (14/9/2019) malam.
Menurutnya, di mana-mana kegiatan seperti ini hilang bersama angin. Contoh tindak lanjutnya berkenaan dengan pemberdayaan masyarakat.
“Bisa juga dengan menggelar festival secara rutin atau mengembangkan tenun yang tetap bertahan sampai saat ini. Itulah sebabnya, semua peserta yang hadir menggunakan kain tenun,” ujarnya.
Jagung Titi sebagai makanan khas, kata Aloysius, juga bisa dikembangkan menjadi oleh-oleh ciri khas Flores Timur (Flotim).
Hilangkan berbagai kebiasaan, meskipun atas nama adat tapi menyeret masyarakat jauh ke belakang,m bukan ke depan.
“Tolong dipikirkan bagaimana melakukam pengaturan hal-hal yang tidak produktif. Itulah makanya saya menitipkan pesan kepada pemerintah, agar masyarakat bisa lebih berdaya,” harapnya.
Masyarakat, kata Aloysius, saat ini masih sibuk melakukan berbagai kegiatan yang tidak produktif.
“Marilah kita menjadi masyarakat yang mewariskan seni budaya nenek moyang kita,” ajaknya.