Atasi Kekeringan, Warga Boyolali Dibantu Sumur Dalam

ilustrasi instalasi sumur bor (CDN)

BOYOLALI – Warga di Desa Tanjung dan Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, menerima bantuan pembangunan sumur. Bantuan diberikan melalui Pogram Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sumur diberikan, untuk mengatasi kelangkaan air bersih setiap musim kemarau tiba. Sugeng (57) salah satu tokoh masyarajat Desa Tanjung Kecamatan Klego Boyolali, mengatakan, sumur tanah dalam di Desa Tanjung dibuat dengan kedalaman 125 meter.

Sumur menghasilkan debit air sedikitnya dua liter per-detik. Air sumur dalam itu, ditampung di dalam bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter untuk melayani kebutuhan warga. Dari bak penampungan, air dialirkan ke rumah-rumah warga. Sebanyak tiga pedukuhan yang warganya memanfaatkan air bersih dari sumur tanah dalam ini. Yaitu, Dusun Tanjung, Talok, dan Grembyuk, semuanya di Desa Tanjung.  Produksi air sumur dalam tersebut bisa untuk mencukupi kebutuhan air 2.880 jiwa.

Warga Tanjung, sebelum ada bantuan sumur dalam kesulitan untuk mendapatkan air bersih setiap kali kemarau. Namun, warga sekarang sudah merasakan manfaatnya adanya sumur dalam dari bantuan kementerian ESDM itu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, M. Halim Sari Wardana, saat menyerahkan bantuan mengatakan, pemberian bantuan tersebut menjadi bagian dari upaya sosialisasi kepada masyarakat, bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM memiliki program yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat.

Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam, sudah dimulai sejak awal 2000-an. Tersebut, dari 2005 hingga 2018 telah terbangun 2.288 unit sumur bor. Fasilitas tersebut untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat, di daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Lihat juga...