Bali Kembangkan Pengolahan Tanam Obat

Editor: Koko Triarko

DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster, berencana mengembangkan pusat pengolahan pascapanen tanaman obat (P4TO) di tiga Kabupaten di Bali, yakni Bangli, Karangasem dan Tabanan.

Hal ini karena Bali banyak memiliki kearifan lokal, khususnya sastra maupun lontar yang khusus mengulas pengobatan tradisional, namun dari segi teknik belum dikembangkan sesuai kebutuhan masa kini di bidang kesehatan, serta terdapat berbagai tanaman obat yang belum diberdayakan untuk  menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

“Selain pengobatan konvensional, kami mendukung sistem pengobatan tradisional Bali secara menyeluruh. Karena Bali memiliki banyak kearifan lokal yang diciptakan para leluhur kami berupa usadha Bali, yang saat ini sedang kami gali untuk dikembangkan,” kata Gubernur Koster, di Denpasar, Jumat, (4/10/2019).

Begitu pula untuk bahan bakunya yang bisa diolah untuk bahan obat tradisional yang banyak tersedia. Saat ini, sudah dibangun pengembangan kawasan tanaman obat tradisional dan P4TO, yakni di Kabupaten Bangli di Pengobatan,Tabanan di Baturiti, dan Karangasem di Nongan, dan sudah jalan. Di sana akan dikembangkan industri obat herbal.

Koster menambahkan, dukungan terhadap sistem pengobatan tradisional tak lepas dari pengalaman pribadinya yang dituturkan secara terbuka di hadapan para peserta, dan berhasil sembuh berkat bantuan pengobatan tradisional berupa loloh, yang resepnya diperoleh dari seorang sulinggih praktisi pengobatan tradisional.

“Bukan menampik khasiat pengobatan konvensional, tapi dari pengalaman saya sendiri, pengobatan tradisional sangat mujarab. Seminggu saya menggunakan pengobatan konvensional belum ada tanda-tanda sembuh, tapi setelah saya minum loloh yang resepnya diberi seorang Jero Mangku, malamnya langsung ada reaksi, benar-benar terbukti. Diciptakan para leluhur, tentu sudah terbukti. Jika ini dikembangkan, tentu akan berguna bagi dunia pengobatan, lama-lama orang akan beralih ke teknik pengobatan tradisional. Karena pengobatan tradisional itu umumnya lebih murah, alami, berkhasiat dan tanpa efek samping,” tutur Koster.

Lihat juga...