BATAN Tekankan Pentingnya Industri Baterai Dalam Negeri
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Salah satu yang menjadi fokus Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di bidang energi adalah pengembangan baterai, sebagai salah satu perwujudan komitmen BATAN membantu pencapaian pemerintah dalam bidang energi.
Perkembangan isu energi, yang memulai pergeseran energi minyak bumi ke listrik di sektor transportasi, juga turut menjadi andil pemerintah ingin mempercepat penelitian terkait material maju (advanced material) bahan baku baterai.
Peneliti BATAN bidang Material Maju dan Ketua MRS-INA, Evvy Kartini, menyatakan, bahwa dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, menjadikan baterai sebagai isu utama dalam penyediaan energi transportasi di masa mendatang.
“Pengembangan baterai lithium-ion dengan berbagai kelebihannya, memiliki peran penting dalam pengembangan kendaraan listrik,” kata Evvy. saat konferensi internasional tentang material maju di Aston Sentul Bogor, Selasa (8/10/2019).
Evvy menjelaskan, BATAN telah menjadi leading dalam pengembangan material elektrolit padat, berbasis gelas fosfat, yang akan menjadi baterai padat masa depan (all solid state battery). Salah satu hasil pengembangan baterai lithium-ion ini telah dimanfaatkan sebagai penerangan jalan umum (PJU).
“Selain itu, banyak inovasi terkait perkembangan material baterai, baik untuk katoda, anoda maupun untuk pengganti separator,” kata Evvy.
Sejalan dengan tuntutan era industri 4.0 dan Perpres No. 55 Tahun 2019, serta peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Evvy menekankan pentingnya membangun industri baterai di Indonesia. Hal ini akan menjadikan kemandirian energi tingkat nasional.