Berdalih Bangun Disiplin, Presiden Tanzania Dukung Pejabat Pemukul Siswa
DAR ES SALAAM – Presiden Tanzania, John Magufuli, mendukung aksi seorang pejabat, yang menuai kemarahan sekaligus melanggar aturan negara karena memukuli lebih dari belasan siswa dengan tongkat. Dalam pernyataanya Magufuli, juga mendesak orang tua dan guru sekolah, agar melakukan hal yang sama guna membangun negara yang disiplin.
“Saya ucapkan selamat kepada komisaris regional karena telah mencambuk para siswa. Saya katakan padanya, bahwa Dia tidak memukul mereka dengan cukup keras,” kata Magufuli di kawasan Songawe, di dataran tinggi selatan.
Magufuli, yang dijuluki “Bulldozer”, karena fokusnya terhadap disiplin, mengatakan, para siswa dihukum karena dituduh membakar asrama. Para kritikus, termasuk menteri pemerintah setempat, menyebut, aksi pejabat itu melanggar hak asasi siswa. Siswa dinilai tidak diberi keadilan, dan hanya guru atau kepala sekolah yang berwenang memberikan hukuman fisik.
Tercatat, pemimpin negara Afrika Timur itu pernah membuat kontroversi. Pemerintahannya menolak berbagi informasi tentang Ebola, angka pertumbuhan ekonomi yang dipermasalahkan. Magufuli tercatat pernah berkata kepada kaum perempuan Tanzania, agar “membebaskan indung telur anda” dan memiliki lebih banyak anak.
Hukuman fisik sah di sekolah-sekolah Tanzania, meski begitu hanya kepala sekolah atau guru yang ditunjuk yang dapat mengeksekusinya. Cuplikan video yang viral pada Kamis (3/10/2019), memperlihatkan komisaris, Albert Chalamila, memukul sekelompok siswa sekolah menengah putra, yang bertentangan dengan peraturan. Dengan memegang tongkat di kedua tangannya, ia terlihat memukuli siswa yang berbaring di tanah satu per-satu.