Bernilai Jual Tinggi, Petani di Lampung Selatan Budidayakan Kelapa Cungap Merah
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Budi daya kelapa dalam cungap atau serat merah, banyak dipilih petani di Lampung Selatan. Karena kelapa serat merah memiliki nilai jual tinggi.
Wawan, salah satu petani di Desa Banjarmasin, Kecamatan Penengahan menyebut, bibit kelapa dalam cungap merah, diperoleh dari Serang, Banten. Kerap dikenal sebagai kelapa CM, varietas tersebut banyak dicari karena dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Kelapa CM hanya ditemukan satu janjang di setiap pohon. Persis seperti jenis kelapa kopyor atau puan, yang hanya berjumlah beberapa butir di setiap satu pohon.
Pemilik kebun menjual kelapa muda jenis CM harus memeriksa setiap janjang. Tidak semua janjang kelapa menghasilkan kelapa CM. Pengembangan kelapa CM dilakukan untuk upaya regenerasi tanaman yang telah tua. Proses penyulaman tanaman kelapa CM sudah dilakukan sejak delapan tahun silam, karena sebagian sudah bisa dipanen saat usia enam tahun.
Dari sekira 50 tanaman kelapa, bisa didapatkan sekira 20 janjang kelapa CM. Jumlahnya sekira 100 butir, karena satu janjang menghasilkan empat butir kelapa CM. “Pemilihan kelapa CM membutuhkan keahlian khusus, karena setiap pohon tidak seluruhnya menghasilkan cungap merah, sebagian tetap memiliki cungap atau serat warna putih seperti jenis kelapa pada umumnya,” ungkap Wawan kepada Cendana News, Senin (28/10/2019).
Pemanenan kelapa jenis CM saat kemarau, harus dilakukan hati-hati. Pohon yang berbuah, tidak seluruhnya bisa dipanen. Pemanenan dimusim kemarau, harus memperhitungkan bakal buah yang ada di pohon. Ketika bakal buah sudah terlihat pada bagian atas maka kelapa muda di bagian bawah bisa dipetik. Pemanenan kelapa CM tidak bisa dilakukan secara serampangan. NHal itu akan mempengaruhi produksi kelapa berikutnya. Kelapa CM banyak dipilih pengepul, karena dipercaya memiliki zat antioksidan, yang cocok untuk kesehatan.