Hydrant di Kota Sukabumi 99 Persen Tidak Berfungsi

Ilustrasi upaya pemadaman kebakaran. (Istimewa)

SUKABUMI – Seksi Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Benana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat menyebut, 99 persen hydrant yang terpasang di sejumlah titik di daerah tersebut sudah tidak berfungsi lagi.

“Dari 34 titik hydrant yang ada di Kota Sukabumi hanya satu saja yang berfungsi yakni di depan Bank Mandiri, Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Warudoyong,” kata Kasi Damkar BPBD Kota Sukabumi, Iskandarsyah, Jumat (11/10/2019).

Keberadaan hydrant tersebut, sebenarnya sangat penting apalagi yang terpasang di pusat-pusat perbelanjaan, keramaian masyarakat, perbankkan, ekonomi. Sehingga jika terjadi kebakaran, bisa dengan cepat mendapatkan pasokan air untuk memadamkan api. Seperti pada kasus kebakaran Pasar Pelita beberapa tahun lalu, petugas Damkar harus mengambil air dari sumber air yang cukup jauh dan bolak-balik ke lokasi kebakaran. Padahal di sekitar kejadian terdapat beberapa hydrant, namun tidak bisa digunakan.

Adapun faktor yang menjadi penyebab hampir seluruh hydrant tidak berfungsi, karena sumber airnya berasal dari PDAM Kota Sukabumi yang dimana persediaan air tersebut juga untuk melayani pelanggannya.

Sehingga jika terjadi kebakaran, jika hydrant digunakan, maka pelanggan PDAM ada yang tidak kebagian air. Apalagi saat musim kemarau, yang debit airnya semakin berkurang. “Hydrant merupakan salah satu sistem untuk mempercepat dalam upaya pemadaman kebakaran dan keberadaannya sangat penting khususnya di pusat perbelanjaan dan keramaian,” tandasnya.

Iskandarsyah menyebut, untuk kawasan permukiman penduduk sudah ada beberapa hydrant yang terpasang. Keberadaanya merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI yang dinamakan hydrant Rahmatan Lil Alamin. Hydrant tersebut saat ini sudah terpasang di sekitar 90 titik di tingkat RT dan RW yang tersebar di seluruh kecamatan. Dan ke depannya pembangunan hydrant seperti ini akan menjadi program utama di tahun depan. Hal itu mempertimbangkan kejadian kebakaran di kota Sukabumi cukup tinggi. Sementara titik kawasan padat penduduk juga cukup banyak. (Ant)

Lihat juga...