Jadi Menteri Agama, Fahrur Razi Tak Miliki Program Khusus 100 Hari
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Resmi menjadi Menteri Agama Fachrul Razi, mengaku tidak memiliki program khusus untuk 100 hari kerja pertamanya menggantikan Lukman Hakim Saifuddin.
“Kalau masalah 100 hari, Pak Jokowi sudah menegaskan enggak ada program 100 hari,” kata Fachrul, usai serah terima jabatan di Gedung Kemenag, Jalan Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).
Fachrul menegaskan, hanya fokus terhadap pekerjaan-pekerjaan yang sudah ada. Menurutnya, tidak ada misi suatu kementerian dan yang ada adalah visi misi Indonesia. “Pokoknya kita bekerja dengan cepat. Jadi beliau enggak mau seolah-olah 100 hari menjadi mengikat, justru jalan dengan cepat. Kemudian, Pak Jokowi menggaris bawahi tidak ada visi misinya kementerian, visi misi kita itu adalah Indonesia,” jelasnya.
Dengan kebijakan tersebut Menteri Razi memilih untuk tidak berfikir capaian jangka pendek. “Nanti malah menyebabkan visi misi bangsa nggak tercapai,” sambungnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo Rabu (23/10/2019) pagi, memperkenalkan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama di kabinet periode 2019-2024. Dalam sejarah, pertama kalinya, Kementerian yang membidangi keagamaan di Indonesia dipimpin oleh kalangan militer. Kementerian Agama sebelumnya lebih sering dipimpin dari kalangan sipil, baik itu tokoh publik, partai politik dan profesional. Fachrul Razi seorang yang sempat aktif di dunia militer. Pria kelahiran Banda Aceh 72 tahun itu, juga dikenal aktif di berbagai kegiatan.
Usai pensiun dari tentara dia mengaku memiliki banyak kesibukan. “Yang jelas saya pensiunan tentara. Kemudian banyak aktif di bidang bisnis kemudian sosial dan agama,” tandasnya.