Jumlah Desa yang Terdampak Kekeringan di Kudus Diprediksi Terus Bertambah

Ilustrasi - Pembagian air bersih - Dok CDN

DEMAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah memprediksi, jumlah desa terdampak kekeringan akan bertambah.

Hal itu memperhitungkan perkiraan, musim kemarau diprediksi masih akan berlangsung lama. Saat ini, yang mendapatkan bantuan air bersih sudah mencapai 41 desa. “Total bantuan air bersih yang sudah didistribusikan untuk 41 desa di Kabupaten Demak mencapai 614 tangki dengan kapasitas 5.000 liter,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho, Selasa (22/10/2019).

Ia mengungkapkan jumlah bantuan air bersih yang tersalurkan untuk masing-masing desa berbeda-beda karena disesuaikan dengan kebutuhan desa. Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG), kemarau akan berlangsung hingga Desember 2019. “Jika hal itu benar, maka jumlah desa terdampak kekeringan yang ditandai dengan mengeringnya sumur warga akan bertambah,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pemetaan BPBD Demak, jumlah desa yang berpotensi mengalami kekeringan mencapai 100 desa dari 249 desa atau kelurahan di Demak. Wilayah tersebut tersebar di 14 kecamatan. Terkait ketersediaan anggaran untuk kekeringan, BPBD Demak mencatat yang masih tersisa hanya cukup untuk pengadaan lima truk tangki air bersih. Dari 614 tangki air yang terdistribusi, sebanyak 395 tangki di antaranya berasal dari APBD Demak, selebihnya merupakan sumbangan dari berbagai pihak.

Kalaupun nantinya anggaran yang tersedia habis, maka BPBD Demak akan mengupayakan bantuan air bersih melalui pihak lain, seperti pengajuan bantuan kepada BPD Demak, BRI serta Baznas. “Hingga kini, kami memang belum mengajukan bantuan kepada Pemprov Jateng. Akan kami upayakan melalui bantuan dari pihak lain karena sebelumnya juga banyak bantuan mengalir dari berbagai pihak,” ujarnya.

Lihat juga...