Kemacetan Turunkan Produktivitas Pengusaha Truk di Jakarta
JAKARTA – Kalangan pengusaha angkutan truk di DKI Jakarta mengeluhkan penurunan produktivitas. Hal itu diklaim dikarenakan, imbas kemacetan lalu lintas.
“Selama kurun lima tahun terakhir, produktivitas kami turun 30 sampai 40 persen karena ritase truk yang terhambat kemacetan selama proses pembangunan infrastruktur yang masif di Jakarta,” kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Kyatmaja Lookman, di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Sementara itu, direncanakan UMP 2020 DKI Jakarta naik 8,51 persen dari yang berlaku saat ini Rp3,9 juta per-bulan. Hal itu dirasakan kalangan pengusaha angkutan truk sangat memberatkan. Saat ini tercatat, ada sekira 18.000 unit truk milik 870 pengusaha di Jakarta yang tergabung dalam Aptrindo mengalami penurunan produktivitas usaha. “Bila satu truk dipegang satu supir, saat ini ada sekitar 18.000 pegawai yang akan mengalami peningkatan pendapatan bulanan pada 2020 sekitar Rp4,2 juta,” jelasnya.
Sebelum proyek infrastruktur di Jakarta bergulir, ritase angkutan truk di Jakarta bisa mencapai 20 hingga 25 perjalanan per-bulan. “Sejak terjadi kemacetan, ritase kami paling 12 sampai 16 perjalanan per-bulan,” ungkapnya. Proyek infrastruktur yang dimaksud di antaranya pembangunan Tol Jakarta Elevated, kereta cepat Jakarta-Bandung, jalur Light Rapid Transit, hingga pedestrian. (Ant)