Kemarau, Harga Sejumlah Komoditas Pertanian di Lamsel Stabil

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Pedagang lain, Sumini, menyebut tren permintaan diiringi harga naik diprediksi akan terjadi akhir tahun dan tahun baru. Pada akhir tahun dengan kondisi cuaca didominasi hujan mengakibatkan sejumlah komoditas pertanian sulit diperoleh.

Selain itu permintaan pada akhir tahun dan awal tahun kerap meningkat. Sumini menyebut sayuran dan bumbu yang dijualnya dominan untuk memasok kebutuhan sejumlah warung tradisional.

“Pedagang sayuran memiliki pelanggan dari pedagang keliling dan pemilik usaha kuliner sehingga permintaan masih stabil,” papar Sumini.

Sumini menyebut sejumlah komoditas sayuran umumnya bisa bertahan hingga beberapa pekan. Jenis bawang merah, kentang dan sayuran lain bisa bertahan lama. Namun jenis sayuran segar umumnya hanya bertahan dalam waktu sehari.

Sebagai solusi agar barang terjual ia memilih menjual sebagian sayur dengan harga murah. Sebab jika tidak dijual murah ia akan mengalami kerugian akibat sayuran membusuk.

Permintaan yang masih stabil berdampak juga bagi petani cabai keriting dan bawang merah. Suwoko, petani cabai keriting di Desa Sukabaru, Kecamatan Ketapang memilih menanam tiga bulan sebelum akhir tahun.

Suwoko, salah satu petani cabai keriting melakukan pemeliharaan tanaman dengan proses penyemprotan, Sabtu (12/10/2019) – Foto: Henk Widi

Tanaman cabai keriting yang bisa dipanen saat usia 75 hari akan dipanen bertahap mendekati akhir tahun dan tahun baru. Cara tersebut dilakukan memperhitungkan waktu prediksi harga naik.

“Petani harus mengatur strategi agar harga tidak anjlok, sebab jika permintaan turun tapi tetap menanam risikonya akan merugi,” tuturnya.

Lihat juga...