Kemiripan Kultur, Jadi Sorotan Hubungan ‘P to P’ Pakistan-Indonesia
JAKARTA – Kemiripan secara kultural antara Indonesia dengan Pakistan, disoroti Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Abdul Salik Khan. Keberadaan hal itu, sangat penting dalam membangun hubungan orang-perorangan (P to P/people to people).
“Kedua negara mayoritas menganut paham agama yang sama, juga mempunyai kecenderungan kultural yang kuat, sebagaimana Pakistan dan Indonesia sama-sama memegang tradisi ketimuran,” kata Dubes Salik Khan.
Menurut Dubes, dengan kecenderungan tersebut masyarakat kedua negara akan sangat mudah memahami satu sama lain. Selain itu, keduanya juga tidak akan merasa asing. “Kami percaya bahwa ketika suatu saat orang Pakistan dan Indonesia saling berkunjung, orang Indonesia di Pakistan akan merasa berada di rumah, begitu pula sebaliknya,” tandasnya.
Dalam hal pariwisata, sebagai salah satu bentuk hubungan P to P, pemerintah Pakistan menawarkan daya tarik wisata yang berbeda dari imaji tentang kondisi Pakistan selama ini. Pakistan, masih dianggap kurang menyenangkan untuk dikunjungi. Dubes Salik Khan memaparkan, Pakistan sangat beragam, mulai dari Utara hingga Selatan, dengan daya tarik wisata yang juga beragam dari banyak sisi. Misalnya, daya tarik berupa pemandangan alam mulai dari pegunungan, padang pasir, hingga lapangan hijau.
Juga daya tarik religi, berupa situs-situs suci keagamaan serta tempat-tempat bersejarah. “Dari sisi religi maupun turisme, Pakistan menawarkan banyak situs yang bisa dikunjungi turis,” kata Salik Khan.
Untuk bidang pariwisata ini, Pemerintah Pakistan sedang berfokus untuk meningkatkan fasilitas bagi para wisatawan, misalnya penginapan. “Kami berharap bahwa di tahun yang akan datang, tidak hanya investor usaha yang datang, namun juga orang-orang dari seluruh dunia akan datang ke Pakistan untuk berinvestasi dalam sektor pariwisata,” tandasnya.