Kontes Buah Alpukat di Lampung Jaring Varietas Unggul

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Dr. Ir. Agus Karyanto, M.Sc., Ph.D., dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jurusan Agronomi dan Hortikultura, menyebut, potensi buah alpukat di Lampung sangat tinggi. Menurutnya, sentra pertanian alpukat yang ada di Lampung, dibagi dalam sejumlah zona, di antaranya zona 1 di Lampung Selatan dan Bandar Lampung, zona 2 di Kabupaten Pesawaran dan Tanggamus.

Tiga zona lain berada di sejumlah kabupaten yang mengembangkan alpukat sebagai tanaman tumpang sari dengan tanaman lain.

Alpukat sebagai tanaman perkebunan, menurut Agus, sapaan akrabnya, memiliki potensi ekonomi tinggi. Satu kilogram alpukat di tingkat petani saat ini dijual seharga Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram. Pada sejumlah varietas alpukat, satu buah bisa memiliki bobot 250 gram hingga 500 gram. Pada umumnya, buah alpukat yang dijual berjumlah sebanyak 3 hingga 4 buah per kilogram.

“Potensi buah alpukat sebagai komoditas perkebunan terus dikembangkan dengan pendampingan kepada petani oleh lembaga pendidikan, perusahaan agrobisnis, dinas pertanian, agar mendapatkan varietas tanaman yang memiliki kualitas pohon dan produksi buah bagus,” ungkap Dr. Ir. Agus Karyanto, M.Sc., Ph.D., Senin (21/10/2019).

Dr. Ir. Agus Karyanto, M.Sc., Ph.D., dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jurusan Agronomi dan Hortikultura, memperlihatkan varietas buah alpukat petani di Lampung Selatan, Rabu (16/10/2019). -Foto: Henk Widi

Kualitas dan kuantitas buah disebut akademisi bidang pertanian tersebut erat kaitannya dengan kualitas bibit. Sejumlah penelitian pada lahan perkebunan alpukat dan penyelenggaraan kontes alpukat, menjadi cara memperoleh bibit unggul.

Lihat juga...