KPEU MUI: Lembaga Keuangan Mikro Syariah Perlu Diperkuat

YOGYAKARTA – Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI Pusat, M. Azrul Tanjung, mengatakan, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) sangat penting untuk diperkuat peranannya dalam perekonomian Indonesia. Hal ini mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terkoneksi dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT).

“Sayangnya, perhatian dan dukungan pemerintah terhadap lembaga keuangan mikro syariah, khususnya BMT, masih sangat kurang, dan ini menjadi keprihatinan bersama,” kata  Azrul Tanjung, saat memberikan sambutan dalam focus group discussion (FGD) Keuangan Mikro Syariah, yang diadakan oleh KPEU MUI Pusat, bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), di Gedung Pasca Sarjana UMY, Sabtu (26/10/2019).

Menurut M. Azrul Tanjung, BMT memiliki peranan yang sangat penting dalam memperkuat ekonomi umat, sehingga penguatan LKMS, khususnya BMT, sangat selaras dengan agenda yang akan selalu diusung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amien, terkait Arus Baru Ekonomi Indonesia (ABEI).

“Jadi, harus segera ada Kongres BMT dan LKMS secara nasional, sebagai pelaksanaan amanat dari program utama ABEI yang sedang dijalankan oleh Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amien,” tegas Azrul Tanjung.

Focus Group Discussion (FGD) Keuangan Mikro Syariah digelar dalam tiga rangkaian yang dimulai sejak Kamis (24/10), diikuti puluhan stakeholders keuangan syariah maupun pemangku kebijakan syariah.

Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI Pusat, M. Azrul Tanjung (tengah), dalam focus group discussion (FGD) Keuangan Mikro Syariah, yang diadakan oleh KPEU MUI Pusat, bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), di Gedung Pasca Sarjana UMY, Sabtu (26/10/2019). -Foto: Ist.
Lihat juga...