Lemet, Kue Singkong Masyarakat Flores

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LARANTUKA – Setiap ada acara dalam keluarga ataukah saat pesta seni budaya di berbagai daerah di pulau Flores, NTT, kue Lemet yang terbuat dari singkong selalu dijual masyarakat.

Kue ini pembuatannya tergolong mudah sehingga banyak masyarakat yang menjualnya. Meski demikian, semakin hari kue Lemet ini semakin sedikit orang yang menjajakannya di pasar tradisional.

“Orang lebih suka makan kue buatan toko seperti roti bakar, roti goreng serta kue bolu. Kue lemet pun masih banyak dijumpai saat acara-acara pesta dan syukuran di desa-desa,” ujar Maci Diaz, warga kota Larantuka kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu (12/10/2019).

Dikatakan Maci, hampir semua wilayah di Flores pasti tanaman singkong mudah diperoleh. Hampir semua pasar tradisional di Flores menjual singkong namun rasanya berbeda tergantung wilayahnya.

“Paling terkenal singkong atau Ubi Nuabosi di kabupaten Ende. Rasanya pun lebih gurih dan harganya pun lebih mahal dibandingkan dengan singkong lainnya,” ungkapnya.

Namun kata Maci, beberapa wilayah di daerah gunung berapi pun singkongnya juga sangat enak. Kalau dibuat lemet maka pasti rasanya lebih enak dibandingkan dengan singkong yang berasal dari daerah tandus.

Maria Dalena, warga kota Larantuka lainnya mengaku, selalu membuat kue dari singkong yang berasal dari wilayah kelahirannya di daerah Tanjung Bunga.

Maria Dalena, salah seorang penjual kue di kota Larantuka kabupaten Flores Timur, NTT, di rumahnya, Sabtu (12/10/2019) – Foto: Ebed de Rosary

Wilayah di ujung timur pulau Flores ini pun rasa singkongnya gurih dan lebih enak sehingga selalu diserbu pembeli saat dijual di pasar Inpres Larantuka.

Lihat juga...