Meski Ditentang PM, Mahasiswa di Irak Lanjut Unjuk Rasa
Dalam video lain, lima pelajar lain di provinsi berbeda, yang sebagian besar terletak di wilayah selatan, juga ikut berunjuk rasa.
“Kami turun ke jalan hari ini untuk menuntut hak yang telah dicabut sejak 2003 ketika Pemerintah Amerika Serikat menyerahkan kepada kami sekelompok pencuri,” kata Abbas al-Hamzawi, mahasiswa jurusan arkeologi di wilayah selatan Kota Diwaniya.
Ia menjelaskan unjuk rasa itu bertujuan menuntut kebebasan, martabat dan penghidupan yang lebih baik.
“Kami meminta agar rezim ini mundur, konstitusi ditunda dan pemerintah darurat, dibentuk,” tambah Hamzawi.
Irak merupakan salah satu negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) yang memiliki cadangan minyak besar, tetapi banyak rakyat justru hidup dalam kemiskinan.
Banyak warga Irak masih hidup dengan keterbatasan air bersih, listrik, jaminan kesehatan, dan pendidikan.
Pemerintah Irak masih kesulitan memulihkan kondisi perekonomian setelah menghadapi konflik bertahun-tahun pascainvasi AS pada 2003, yang menggulingkan Saddam Husein.
Rakyat Irak menyalahkan para elit politik yang tunduk pada dua mitra utamanya, Iran dan AS. Banyak pihak menduga dua negara itu menggunakan Irak sebagai alat untuk mendapatkan pengaruh di kawasan.
Bagi sebagian besar rakyat Irak, dua negara itu tidak memikirkan nasib dan masa depan mereka. (Ant)