Meskipun Tetap Produktif, Panen Buah Alpukat di Bakauheni Turun

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Tanaman alpukat (Persea americana) di Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel) masih produktif selama kemarau. Meski masih produktif menghasilkan buah hasil yang diperoleh menurun dibanding musim penghujan.

Sahbana, petani alpukat di Dusun Kayu Tabu, Desa Kelawi menyebut sejumlah tanaman masih produktif karena berada di bawah naungan pohon lain.

Penurunan produktivitas buah alpukat lanjut Sahbana imbas berkurangnya pasokan air. Ia menyebut tanaman alpukat yang ada di wilayah tersebut dimiliki oleh warga sebagai tanaman polikultur.

Sebab penanaman alpukat dengan tanaman produktif lain menerapkan sistem multi purpose tree species (MPTS). Pohon alpukat kerap dinaungi pohon durian, kelapa, jengkol dan petai sehingga aman dari imbas kemarau.

Buah alpukat hasil produksi petani di perbukitan Kayu Tabu Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan, memiliki daging tebal meski kemarau, Sabtu (19/10/2019) – Foto: Henk Widi

Pada musim kemarau panjang sejak bulan Juli silam, Sahbana menyebut produksi buah anjlok dua kali lipat. Anjloknya produksi buah dari semula satu batang menghasilkan 50 kilogram sekali panen kini hanya menghasilkan maksimal 20 kilogram.

Selain kuantitas buah yang turun, kualitas buah ditandai dengan ketebalan daging berkurang. Meski demikian jenis alpukat miki dan sipit asia yang ditanam petani memiliki kualitas rasa yang renyah dan berlemak.

“Produksi yang menurun merata hampir pada semua tanaman alpukat milik petani, imbasnya harga jual pada level petani melonjak karena panen menurun imbas dari pembungaan yang berkurang,” ungkap Sahbana saat ditemui Cendana News di rumahnya, Sabtu (19/10/2019).

Lihat juga...