Obat TBC, Mahasiswa Universitas Brawijaya Manfaatkan Bakteri Psedomonas Fluoprescens
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MALANG – Penyakit Tubercolosis (TBC) masih menjadi penyakit pembunuh nomer satu di Indonesia dimana proses pengobatan TBC sendiri dapat memakan waktu yang cukup lama yakni 6-9 bulan serta banyak memakan biaya.
Berangkat dari permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) membuat suatu terobosan Viscosin Extract of Psedomonas Fluoprescens membrane for Mycobacterium Tubercolosis infection (V-COSIS) yang disinyalir mampu menghancurkan pertahanan dari bakteri TBC.
Ketiga mahasiswa FK tersebut yakni Rachmad Rizky Darmawan, Diana Yuswanti Putri dan Shafiyyah Maratush Shalihah.

Disampaikan Rizky, produk V-Cosis memanfaatkan hasil ekstrak dari bakteri Psedomonas Fluoprescens untuk membunuh bakteri TBC.
“Ekstrak bakteri Psedomonas Fluoprescens sengaja dipilih karena bisa ditemukan dengan mudah seperti di tanah maupun di air dan tidak merugikan bagi manusia. Masa panennya juga sangat cepat, hanya satu hari sehingga bisa dengan mudah didapatkan sebagai bahan V-Cosisi,” imbuhnya.
Dikatakan Rizky, bakteri TBS sendiri sebenarnya ada banyak tipe. Ada yang aktif dan ada juga yang masih istirahat di paru-paru. Biasanya yang dibunuh oleh obat TBC yang sudah ada sekarang adalah hanya bakteri yang aktif saja, sedangkan bakteri yang istirahat tidak terdeteksi dan tidak dibunuh oleh obat yang sudah ada.
“Melalui temuan kami V-Cosis ini diharapkan bisa tidak hanya membunuh bakteri TBC yang aktif, tetapi juga bisa mendeteksi dan membunuh bakteri yang istirahat,” ucapnya.