Penggunaan Daun Pisang Minimalisir Sampah Plastik
Editor: Koko Triarko
Suparti mengirim daun pisang dalam bentuk ikatan. Menghasilkank 20 kilogram daun pisang yang sudah dilayukan, ia bisa mendapatkan hasil Rp200.000. Daun pisang yang masih diminati sebagai kemasan makanan menjadi sumber penghasilan saat tanaman belum berbuah.
Pada acara tradisional, pemakian daun pisang menjadi cara menekan biaya pembelian kemasan plastik.
Lina, salah satu warga lain, menyebut daun pisang masih menjadi kemasan favorit untuk pembungkus makanan. Saat musim hajatan pernikahan, daun pisang dipakai untuk alas nasi saat kenduri dan kemasan sejumlah makanan tradisional.
Bagi pemilik usaha pembuatan kue tradisional, pemakaian daun pisang menjadi cara melakukan efesiensi biaya dibanding memakai pembungkus plastik atau kertas.
“Sebelum ada kampanye pengurangan pemakaian plastik, kemasan makanan dengan daun pisang sudah kami gunakan” cetusnya.
Daun pisang yang digunakan sebagai kemasan makanan, menurut Lina akan mudah terurai setelah digunakan. Hal tersebut berbeda dengan pemakaian plastik yang sulit terurai.
Penggunaan daun pisang sebagai kemasan makanan bisa dilakukan berkelanjutan, selama warga masih membudidayakan tanaman pisang.
Selain bisa digunakan sebagai kemasan makanan, pelepah dan daun pisang bisa digunakan sebagai tambahan pakan ternak sapi saat kemarau.
Partinah, pemilik kebun pisang di desa yang sama menyebut, pohon pisang bisa menjadi investasi mingguan dan bulanan. Sebab, dengan memiliki ratusan tanaman pisang ia bisa menjual daun pisang kepada pemilik usaha makanan.
Setelah daun pisang dimanfaatkan pohon, pisang yang berbuah bisa dijual dengan sistem tandan atau dengan cara ditimbang.