Perusahaan Listrik Biomassa Tiongkok Siap Bantu NTB Olah Sampah

Everbright di Hangzhou juga sekaligus perusahaan pembangkit listrik tenaga biomassa (sampah) terbesar untuk Tiongkok, yang dibangun selama tiga tahun sejak 2014 dan beroperasi selama dua tahun.

Everbright International memiliki fasilitas pengelola sampah di lebih dari 170 lokasi di 22 provinsi di Tiongkok, menangani 370 proyek pengelolaan sampah dan pembangkit listrik.

General Manager Everbright International, Chen Honxiong, mengaku bangga menyambut tawaran kerja sama dari rombongan kerja Gubernur NTB.

Baginya, sangat terbuka lebar pintu kerja sama itu karena Indonesia adalah negara yang termasuk dalam kebijakan ‘One Belt Road Initiative’ (OBRI) dari Tiongkok.

“Indonesia adalah negara sahabat RRT yang termasuk dalam kerangka kebijakan OBRI, jadi setiap jalinan kerja sama dan persahabatan sangat terbuka untuk direalisasikan. Tinggal nanti jika sepakat, kita adakan feasibility study ke NTB, untuk menjajaki kecocokan teknologi dengan lahan dan sumber daya di NTB. Untuk informasi saja, salah satu mitra kami untuk pengelolaan sampah di Indonesia adalah Sinar Mas,” kata Chen.

Menurut hitungan, sambung Chen, jika tanpa fasilitas pengelolaan sampah EI di Hangzhou, maka seluruh permukaan tanah wilayah Provinsi Zhejiang akan tertutupi sampah dalam waktu kurang dari lima tahun.

“Setiap hari saja, sekitar 3.000 ton sampah organik rumah tangga diangkut truk-truk ke pabrik ini untuk diolah menjadi bahan biomassa pembangkit energi listrik,” lanjutnya.

Dari pemrosesan sampah itu, EI Hangzhou mampu memproduksi energi “listrik hijau” sekira 390 juta KWH per tahun.

“Bahkan air mancur yang ada di depan lobi itu dibuat dari ekstraksi larutan sampah, dan seluruh listrik di pabrik ini berasal dari produksi sendiri,” katanya. (Ant)

Lihat juga...