Petani di Gunung Talang Sukses Produksi Teh Organik

Editor: Mahadeva

PADANG – Ada 93 petani dengan sekira 114 hektare lahan teh di Rawang, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Para petaninya tergabung dalam Koperasi Sebelas Jurai Saiyo.

Mereka semua, adalah petani teh yang dulunya dibina oleh sebuah perusahaan asal Belanda. Manager Kebun Koperasi Sebelas Jurai Saiyo, Wahyu Nusa Lubis, mengatakan, kini petani yang ada di Gunung Talang tidak lagi dibina oleh perusahaan asal Belanda. Demi menopang kondisi perekonomian petani teh, hasil produksi ditampung oleh PT Mitra Kerinci, yang merupakan group dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Dengan lahan seluas 114 hektare, Koperasi Sebelas Jurai Saiyo mampu memproduksi teh basah 40 ton per-bulan. Teh basah yang dijual ke Mitra Kerinci, berubah menjadi produk teh organik. “Untuk koperasi kita berdiri di 2015, sebelum koperasi berdiri, saya bersama teman-teman yang lain, mengumpulkan petani untuk mau bergabung menjadi kelompok dan mendirikan koperasi. Akhirnya segala upaya menyakinkan masyarakat, mereka bersedia, dan barulah ada Koperasi Sebelas Jurai Saiyo,” katanya, Kamis (17/10/2019).

Kini, ada 33 anggota koperasi yang aktif, dari 93 anggota yang tergabung. Hasil panen dikelolah menjadi produk UMKM. Teh organik yang diberi merek Lugu’s terdiri dari tiga rasa, yakni white tea, green tea, dan black tea. Teh organik mengandung antioksidan yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan jenis lain. Ampas teh tersebut dapat diseduh kembali, hingga maksimal tiga kali.

Manager Marketing Koperasi Sebelas Jurai Saiyo, Yuda, mengatakan, aktifitas produksi teh organik, pemasaran telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Bandung, Bali, Bogor, Semarang, serta beberapa daerah lain.

Lihat juga...