PMII Gelar Aksi Kritisi Kinerja Walkot Bekasi

Editor: Koko Triarko

BEKASI – Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi di pintu masuk kantor Wali Kota. Mereka mengkritisi kinerja setahun Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi.

“Kota Bekasi ini dipimpin tokoh politik yang bukan pemain baru, sudah memiliki sepak terjang puluhan tahun sebagai pemimpin. Namun sayang, banyak masalah yang menumpuk dan membahayakan untuk Kota Bekasi,” ujar Koordinator Aksi, Ade Lukman, Selasa (1/10/2019).

Ada pun yang menjadi sorotan tersebut, terkait defisit anggaran yang seakan-akan dibuat-buat mencapai Rp900 miliar lebih. Ke dua, terkait manajemen BUMD Kota yang sampai sekarang belum mampu memberi kontribusi bagi penghasilan asli daerah.

Hal yang sangat penting adalah terkait korupsi yang belum ditangani, seperti pembangunan gedung baru yang sudah ada tersangka, tetapi belum ditahan.

“Kami sudah mendesak, Kejaksaan dan Polda Metrojaya untuk segera menuntaskan persoalan tersebut,” ujar Lukman.

Aksi tersebut juga menyoroti soal ruang terbuka hijau di Kota Bekasi yang hanya 16-18 persen dari target minimal 30 persen. Bahkan, mereka juga menyorot pembiayaan pembangunan gedung vertikal seperti gedung kepolisian, imigrasi, lapas dan kejaksaan.

Ade Lukman, Koordinator Aksi –Foto: M Amin

“Mereka kan sudah memiliki bapaknya sendiri, kenapa Pemkot Bekasi membiaya mereka? Apakah Kota Bekasi sudah kelebihan anggaran dan bingung menyalurkan ke mana lagi? Tentu, ini ada apa, kok getol banget membangun gedung vertikal menggunakan APBD Kota Bekasi?” tegas Lukman.

Lihat juga...