Protes Penebangan Pohon, 40 Pegiat Ditahan Polisi India
MUMBAI – Polisi India menahan 40 orang pengunjuk rasa yang menuntut Mumbai Metro Rail Corp Ltd (MMRCL), agar tidak menebang 2.700 pohon.
Juru bicara kepolisian setempat menyebut, penebangan dilakukan untuk membangun tempat parkir kereta, bagi jalur kereta bawah tanah. Lebih 400 orang berkumpul pada Jumat (4/10/2019) malam dan berusaha memeluk pohon-pohon, yang terletak di daerah pinggiran Aarey Colony. Hal itu sebagai upaya untuk menghentikan para petugas menebang pohon. “Polisi akhirnya memaksa para pemerotes keluar dari lokasi dan menutup jalan masuk guna mencegah arus orang masuk lagi,” kata para pegiat.
Para pegiat telah didakwa merintangi kegiatan seorang pegawai pemerintah dalam melaksanakan tugasnya. Mereka juga didakwa berkumpul tanpa izin. “Sekitar 200 personel kepolisian dikerahkan ke lokasi,” kata Pranaya Ashok, seorang juru bicara Kepolisian Mumbai.
Pengadilan Tinggi Bombay telah menolak semua petisi yang menentang penebangan pohon-pohon. Hal itu, memuluskan jalan bagi pihak berwenang membangun tempat parkir kereta, guna mengurangi kemacetan lalulintas di salah satu kota paling terpadat penduduknya di dunia itu.
Ashwini Bhide, salah seorang pejabat MMRCL, menuding para pemerotes berusaha melanggar hukum. “Jika Anda kalah di pengadilan, lebih baik menerima dengan rasa hormat daripada turun ke jalan,” kata Bhide.
MMRCL mengatakan, pada masa lalu tidak ada lokasi yang cocok untuk tempat parkir kereta. Pihak berwenang menekankan bahwa Lajur 3, yang dimulai dibuka pada Desember 2021, akan mengurangi polusi di Mumbai daripada keberadaan sejumlah pohon.
Yash Marwah, anggota Aarey Conservation Group, mengatakan mereka yang menentang penebangan pohon mempertimbangkan akan mengambil langkah hukum lain. Kelompok tersebut berada di barisan depan dalam aksi unjuk rasa. Para pecinta lingkungan hidup, politisi, bintang Bollywood dan pemimpin bisnis, telah menentang penebangan pohon di salah satu ruang hijau terakhir di kota itu. Penembangan pohon disebut mereka, sebagai aksi menghancurkan pelindung hijau yang dapat menimbulkan polusi. (Ant)