Turki Bertanggung Jawab dengan Tahanan ISIS di Zona Aman Suriah

Tentara Turki di dekat perbatasan Idlib Suriah/file Ant

ANKARA – Turki akan bertanggung jawab atas tahanan ISIS yang berada di zona aman, yang akan dibentuk di Suriah pascaserangan militer mereka di tempat tersebut.

Sebelumnya, Turki membantai milisi Kurdi di timur laut Suriah. Aksi tersebut pada Kamis (10/10/2019) menjadi hari kedua. Dari serangan tersebut, puluhan ribu orang menyelamatkan diri, dan puluhan orang terbunuh hingga akhirnya menuai kecaman internasional.

Milisi itu menahan ribuan anggota ISIS di penjara dan puluhan ribu kerabat mereka di sejumlah kamp di kawasan tersebut. Seorang pejabat senior Kurdi memperingatkan, para petempur bisa pecah saat kekerasan semakin menjadi-jadi. “Jika kamp atau tahanan Daesh (ISIS) berada di zona aman, kami bertanggung jawab atas mereka,” kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.

Turki akan meminta negara asal tahanan asing ISIS di zonanya untuk membawa mereka pulang. Jika negara asing menolak – “itu tanggung jawab kami bahwa mereka (tahanan ISIS) dimintai pertanggungjawaban dan tidak dibebaskan,” katanya.

Menurut Cavusoglu, Turki tidak bertanggung jawab atas tahanan ISIS yang ditahan di wilayah selain Suriah. Sementara, Presiden Turki, Tayyip Erdogan, membela operasi Turki dalam pidato lantangnya. Dia, menepis kritikan global dan mengancam akan mengirim lebih dari 3 juta pengungsi Suriah ke Eropa. Ia juga menegaskan kembali, rencana membereskan jutaan pengungsi Suriah di zona aman di timur laut Suriah, dengan mengatakan Turki berniat mewujudkan ini dengan dana internasional.

Uni Eropa menyatakan, pihaknya tidak akan mengucurkan dana apa-pun untuk membantu rencana Turki itu. Namun Cavusoglu mengatakan jika blok tersebut menolak memberikan bantuan, pengungsi akan menjadi masalah mereka juga. “Ini bukan pemerasan atau apa pun. Ini adalah tantangan bersama yang masyarakat kami sedang hadapi,” kata Cavusoglu.

Lihat juga...