Angin Barat, Nelayan di Lamsel Ronda Jaga Perahu
Editor: Koko Triarko
Kekhawatiran sejumlah nelayan, menurut Rohman bukan tanpa alasan. Sebab, bagan mini yang dimilikinya pernah karam di lokasi tambat perahu saat terjangan gelombang tsunami.
Perbaikan dilakukan dengan mengangkat bagan mini ke lokasi pengedokan atau perbaikan kapal nelayan di dermaga bom Kalianda. Perbaikan tanggul penangkis gelombang menjaga sejumlah kapal tangkap nelayan aman saat angin kencang.
Nelayan lain, Usman, menyebut kolam sandar kapal di dermaga Bom Kalianda cukup membantu nelayan. Ia memilih menginap di salah satu perahu nelayan lain, menjaga perahu tetap aman saat angin barat.
“Kami saling bergantian menunggu kapal yang ditambatkan, agar tali tidak putus dari lokasi tambatan perahu,” ujar Usman.
Sembari melakukan ronda pada sejumlah perahu, Usman melakukan perbaikan pada bagian haluan dan dinding kapal. Perbaikan haluan dan dinding kapal menggunakan kayu jati dilakukan untuk memperkuat konstruksi akibat benturan dengan dermaga.
Sejumlah nelayan lain yang kerap melaut untuk mencari ikan teri dan ikan lain di perairan Kalianda, sementara memilih istirahat.
Sejumlah nelayan di perairan Kalianda yang tidak melaut selama sepekan terakhir, memanfaatkan waktu dengan perbaikan alat tangkap.
Perbaikan alat tangkap jaring yang dilakukan di atas perahu menjadi pengisi waktu luang. Selain perbaikan peralatan tangkap sebagian nelayan menggunakan waktu untuk memancing di sekitar perahu.
Kegiatan ronda menjaga perahu di area tambat perahu dermaga Bom Kalianda, menurut Usman cukup ramai setiap hari. Sebab, sebagian nelayan yang sandar di dermaga bom merupakan nelayan yang berasal dari wilayah Pandeglang, Pesawaran dan sejumlah pantai lain.