Antisipasi Perubahan Cuaca Perairan Malam Hari, Nahkoda Diimbau Waspada
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Ferry Hendry Yamyn menyebut nahkoda kapal roro juga harus tetap memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG. Selain itu koordinasi harus dilakukan dengan Ship Traffic Control (STC) yang akan mengarahkan kapal saat berada di alur masuk dan saat sandar di dermaga.
Sesuai dengan prakiraan cuaca kondisi pelabuhan Bakauheni didominasi angin kencang kecepatan 5 hingga 15 knots.
Perubahan kondisi perairan yang bisa berubah jelang sore hingga malam disebut Ferry harus diwaspadai nahkoda. Sebab perubahan kondisi perairan di alur masuk dan keluar akan berbeda dengan saat ada di Selat Sunda yang berhadapan dengan laut Jawa.
Meski didominasi ketinggian gelombang 0,2 meter hingga 1,3 meter di perairan Selat Sunda secara umum kondisi perairan aman dilayari.
“Pelayaran kapal roro masih aman dengan sebanyak enam dermaga dioperasikan,” tutur Ferry Hendry Yamyn.
Meski kondisi cuaca perairan Selat Sunda sedang tidak bersahabat, Ferry Hendry Yamyn menyebut kapal yang dioperasikan normal. Pada akhir pekan sebanyak 5 dermaga reguler dan 1 dermaga eksekutif dioperasikan.
Pada kondisi normal kapal yang dioperasikan di lintas pelabuhan Bakauheni-Merak mencapai 27 hingga 29 kapal. Arus penyeberangan yang meningkat saat akhir pekan disebutnya tidak dipengaruhi oleh cuaca.
Kepada pengguna jasa yang akan menyeberang, imbauan telah disampaikan pada sejumlah banner. Pada kondisi cuaca tidak bersahabat sejumlah pengguna jasa disarankan untuk menunda perjalanan menggunakan kapal laut.
Selain itu sejumlah kapal diimbau agar memperhatikan alat-alat keselamatan berupa sekoci, pelampung dan penggunaan lasing atau tali untuk kendaraan agar tidak bergeser dari lokasi di dek kendaraan.