Arthropoda, Pengendali Alami Hama Pertanian

Editor: Mahadeva

MALANG – Penggunaan pupuk dan pestisida sintetik, yang banyak dipraktekkan petani mengakibatkan penurunan kualitas tanah dan pencemaran lingkungan.

Oleh karenanya, sistem pertanian organik yang lebih ramah lingkungan saat ini mulai digalakkan. Pada pertanian organik, pengendalian hama dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah populasi musuh alami hama penyakit, dengan harapan ada keseimbangan antara populasi hama dengan populasi musuh alaminya.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Profesor di bidang ilmu entomologi dan ekologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB), Prof. Amin Setyo Leksono, S.Si., M.Si., Ph.D, mengembangkan penelitian peningkatan peran Arthropoda di dalam Agroekosistem. Utamanya, sebagai pengendali hama. Penelitiannya dilakukan dengan menginovasi kombinasi rekayasa habitat dan pupuk pestisida hayati cair menggunakan potensi lokal.

Biocombat, produk pupuk pestisida hayati berbahan sumberdaya lokal, Kamis (14/11/2019). Foto: Agus Nurchaliq

“Arthropoda merupakan komponen biologi yang memiliki peran penting dalam agroekosistem, diantaranya sebagai musuh alami hama, peran sebagai penyerbuk, peran sebagai pengurai dan peran sebagai bioindikator,” tutur Prof Amin, Kamis (14/11/2019).

Peningkatan peran dari Arthropoda melalui rekayasa habitat, bertujuan terciptanya menjadi habitat alternatif bagi arthopoda. Sebagai tempat untuk berlindung, berteduh, mencari makan, istirahat dan bereproduksi. “Rekayasa habitat yang saya lakukan itu di tepi kebun atau di pamatang sawah, dengan cara menanami blok-blok tersebut dengan tumbuhan refugia, yakni tumbuhan yang sering kali kita anggap sebagai tumbuhan liar,” jelasnya.

Lihat juga...