Balai Arkeologi Papua Temukan Batu Megalitik dan Menhir di Yomokho

Penelitian Balai Arkeologi Papua di Bukit Yomokho, Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua berhasil menemukan tinggalan megalitik, diantaranya sebuah batu papan – Foto Ant

SENTANI – Peneliti Arkeologi, Hari Suroto, menemukan keberadaan tinggalan megalitik berupa papan batu dan menhir di puncak Bukit Yamokho, Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Hari mengemukakan, papan batu itu berorientasi utara-selatan, memiliki panjang 110 sentimeter, lebar 58 sentimeter dan tebal 10 sentimeter. Papan batu tersebut berjenis batuan beku peridotit. Jenis batuan ini tidak terdapat di Bukit Yomokho. Bebatuan tersebut, banyak didapatkan di Pegunungan Cyclops yang terletak 11, 6 kilometer di sebelah utara Dondai. “Jadi dapat dipastikan batu ini dibawa sejauh 11, 6 kilometer dari Pegunungan Cyclops, diangkut menggunakan perahu menyusuri sungai dan danau, selanjutnya digotong beramai-ramai menuju puncak bukit,” kata Hari Suroto, Jumat (1/11/2019).

Selain itu, di lereng Bukit Yomokho sebelah tenggara, juga ditemukan sebuah menhir, yang diyakini sebagai monolit dengan dimensi panjang 100 sentimeter, lebar 80 sentimeter dan tebal 20 sentimeter. Menhir yang didirikan tegak di permukaan tanah tersebut berbahan batuan beku peridotit.

Tidak jauh dari menhir, juga terdapat susunan jalan batu, memanjang dari kaki bukit hingga lereng bukit. Jalan batu ini pada masa prasejarah berfungsi sebagai jalan untuk memudahkan dalam mendaki bukit. Lebar jalan batu ini 3,1 meter. “Menhir dan papan batu pada masa prasejarah berfungsi sebagai media pemujaan pada roh nenek moyang,” ujar Hari.

Bukit Yomokho memanjang berbentuk huruf U. Eksplorasi Balai Arkeologi Papua di seluruh bagian bukit, menemukan artefak, ekofak lebih banyak di bukit sebelah timur. Sedangkan di bukit sebelah selatan dan barat ditemuan lebih sedikit. “Hal ini menunjukkan bahwa, hunian manusia prasejarah waktu itu lebih banyak di sebelah timur bukit. Berdasarkan temuan hasil survei permukaan tanah maupun ekskavasi, diketahui kronologi hunian Situs Yomokho yaitu neolitik hingga megalitik,” tambahnya.